Senin, 20 Oktober 2008

1 Tamparan untuk 3 Pertanyaan

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri, kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, kiyai atau siapa saja yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, seorang kiyai.

Pemuda : Anda siapa Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanya an saya?

Kiyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.

Pemuda: Anda yakin? Sedangkan Profesor dan ramai orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya.

Kiyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.

Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan:

1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan wujud Tuhan kepada saya

2. Apakah yang dinamakan takdir

3. Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras.

Pemuda : (sambil menahan sakit) Kenapa anda marah kepada saya?

Kiyai : Saya tidak marah... Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.

Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.

Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.

Kiyai : Jadi anda percaya bahawa sakit itu ada?Pemuda : Ya!

Kiyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu!

Pemuda : Saya tidak bisa.

Kiyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama... kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.

Kiyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?

Pemuda : Tidak.

Kiyai : Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan darisaya hari ini?

Pemuda : Tidak.

Kiyai : Itulah yang dinamakan takdir.

Kiyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?

Pemuda : Kulit.

Kiyai : Terbuat dari apa pipi anda?

Pemuda : Kulit.

Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda: Sakit.

Kiyai : Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika Tuhan menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaitan.

Karena Setiap Wanita itu CANTIK

Seorang anak laki-laki kecil bertanya kepada ibunya

"Mengapa engkau menangis?"

"Karena aku seorang wanita", kata sang ibu kepadanya.

"Aku tidak mengerti", kata anak itu.

Ibunya hanya memeluknya dan berkata,

"Dan kau tak akan pernah mengerti"

Kemudian anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya,

"Mengapa ibu suka menangis tanpa alasan?"

"Semua wanita menangis tanpa alasan",

Hanya itu yang dapat dikatakan oleh ayahnya.

Anak laki-laki kecil itu pun lalu tumbuh menjadi seorang laki-laki dewasa,

Ia tetap ingin tahu mengapa wanita menangis.

Akhirnya Ia menghubungi Tuhan, dan Ia bertanya,

"Tuhan, mengapa wanita begitu mudah Menangis?"

Tuhan berkata:

"Ketika Aku menciptakan seorang wanita, Ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan "

"Aku memberikannya kekuatan dari dalam Untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya "

"Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh "

"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya"

"Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya"

"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu"

"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk diteteskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan kapan pun Ia butuhkan."

Kau tahu:

"Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, sosok yang Ia tampilkan, atau bagaimana Ia menyisir rambutnya."


"Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah pintu hatinya tempat dimana cinta itu Ada ."

Rabu, 27 Agustus 2008

Ramadhan Ini...

Ramadhan ini,

Tidak kusambut dengan keceriaan makna yang dalam

Tak pernah kunantikan sangat kehadirannya

Bahkan kusambut ia sama dengan aku menyambut bulan lainnya


Ramadhan ini,

Kujalani sama dengan saat aku melewati bulan-bulan lainnya

Padahal Allah telah menjadikan ramadhan lebih baik dari seribu bulan

Ibadah-ibadahku tak mengalami peningkatan

Amal, infaq, dan shodaqohku pun tidak lebih baik


Ramadhan ini,

Mulut ini masih terus bergunjing, berdusta bahkan memfitnah

Tangan-tangan ini tak jua lepas dari keusilan

Langkahku kian berat ke tempat-tempat kebaikan

Hati ini tetap penuh dengan riya', sum'ah, ujub, sombong, kikir, dengki dan perasaan tidak suka kepada orang lain

Tak kuperdengarkan telingaku, kalimat Allah dari lidahku sendiri

Bahkan kubiarkan seluruh indera ini terlena gemerlapnya hidup


Ramadhan ini,

Hubungan dengan tetangga tak juga kuperbaiki

Silaturahim dengan keluarga pun belum sempat


Ramadhan ini,

Masih seperti tahun-tahun sebelumnya

Siangnya kuhabiskan dengan urusan dunia

Malam-malamnya kubiarkan berlalu tanpa ibadah tambahan

Puasaku pun masih belum lebih baik dari tahun lalu


Ramadhan ini,

Tak kuambil kesempatan tuk mereguk rahmat dari-Nya

Karena tidak kuperbanyak syukurku

Mungkinkah kubiarkan jalan ampunan-Mu berlalu begitu saja

Karena tak juga kubasahi lidahku dengan dzikir mengingat-Mu

Akankah kuhempaskan nikmat pembebasan dari api neraka-Mu

Karena tak kusempurnakan ibadahku

Haruskah kulewati malam-malam akhir ramadhan ini tanpa kenikmatan mendekat-Mu


Usai ramadhan ini,

Mungkinkah aku masih seperti saat sebelum ramadhan

Akankah derajat taqwa yang kuraih

Akankah aku kembali fitri…



Eramuslim.com